Langsung ke konten utama

Jenis - Jenis Data Statistik


1.      Berdasarkan sifatnya
a.      Data Kualitatif
Adalah data statistik yang tidak berbentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
Contohnya : data kepuasan pelanggan atas pelayanan suatu perusahaan.
b.      Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
(1) Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:
(a) Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.
(b) Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.
(c) Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).
(2) Data kontinyu adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinyu dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh data kontinyu misalnya:
(a)      Tinggi badan Budi adalah 150,5 centimeter.
(b)      IQ Budi adalah 120.
(c)      Suhu udara di ruang kelas 24o Celcius.
2.      Berdasarkan Sumbernya
a.      Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh suatu instansi atau lembaga dengan mendatangi responden untuk menggali informasi secara langsung dengan terjun ke lapangan.
Contohnya : Badan Pusat Statistik mendata harga bahan pangan denagn mendatangi langsung ke pasar kemudian mengolah datanya.
b.      Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh suatu institusi atau lembaga dalam bentuk data yang telah jadi dari pihak lain.
Contohnya : perusahaan memperoleh data penduduk, data pendapatan, nasional, dan indeks harga konsumen dari Badan Pusat Statistik.
3.      Berdasarkan Bentuk Angkanya
a.      Data Tunggal
Data tunggal adalah data yang disusun sendiri menurut nilai dan besarnya masing - masing.
Contohnya : Hasil ulangan mata pelajaran matematika dari 19 siswa kelas XII sebagai berikut:
25, 30, 45, 50, 30, 50, 85, 70, 65, 70, 50, 45, 25, 30, 70, 45, 50, 75, 80
b.      Data Kelompok
Data kelompok adalah data yang nilainya dikelompokkan dalam beberapa kelas, dan setiap kelas mempunyai interval nilai tertentu.
Contohnya : Nilai matematika 64 orang
Nilai
Frekuensi
11 - 25
3
26 – 40
7
41 – 55
12
51 – 70
23
71 – 85
11
86 – 100
8

4.      Berdasarkan cara penyusunan angka
a.       Data Nominal
Adalah data statistik yang menyusunnya didasarkan pada klasifikasi tertentu.
Contohnya :
-          data jumlah mahaiswa Teknik Elektro tahun akademik 2019/2020 menurut jenis kelaminnya.
-          data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data siswa dikategorikan menjadi ’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan ’perempuan’ yang diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal adalah tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini hanya sebagai kode/simbol saja sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.
b.      Data Ordinal
Adalah data statistik yang cara menyusun angkanya berdasarkan urutan.
Contohnya :
-          hasil nilai statistik berdasarkan rangking 
-          Mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi ’SD’ yang diwakili angka 1, ’SMP’ yang diwakili angka 2, ’SMA’ yang diwakili angka 3, ’Diploma’ yang diwakili angka 4, dan ’Sarjana’ yang diwakili angka 5. Sama halnya dengan data nominal, meskipun tingkatannya lebih tinggi, data ordinal tetap tidak dapat dilakukan operasi matematika. Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja, dalam contoh tadi tingkat pendidikan tertinggi adalah ’Sarjana’ dan terendah adalah ’SD’ (Sarjana > Diploma > SMA > SMP > SD).
c.       Data Interval
Adalah data statistik yang jarak antara satu dan alinnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya.
Contohnya :
-          hasil tes IQ, tes bakat dan minat, dan tes pencapaian
-          Interval nilai pelajaran matematika siswa SMA 4 Surabaya adalah antara 0 sampai 100. Bila siswa A dan B masing-masing mempunyai nilai 45 dan 90, bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali A. Nilai 0 sampai 100 hanya merupakan rentang yang dibuat berdasarkan kategori pelajaran matematika dan mungkin berbeda dengan mata pelajaran lain.
d.      Data Rasio
Adalah data statistik yang mempunyai tingkatan tertinggi karena nilai 0 di data rasio tidak memiliki nilai.
Contohnya :
-          Dalam sebuah bank, seseorang mempunyai tabungan dengan saldo 10.000.000 rupiah. Angka tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar mempunyai saldo sebesar 10.000.000 rupiah. Jika seseorang mempunyai saldo -1.000.000 rupiah berarti orang tersebut mempunyai hutang sebesar 1.000.000 rupiah. Sedangkan jika seseorang mempunyai saldo 0 rupiah berarti orang tersebut tidak mempunyai tabungan maupun hutang.
-          Nilai raport siswa SMA dimana masing – masing siswa memiliki nilaiyang berbeda yaitu Muiz mendapatkan nilai 100 (A), Cinta 80 (B), dan Putri 60 (C) jika dilihat dariskala rasio nilai Muiz memiliki nilai lebih 20 dari pada nilai Cinta, Cinta memiliki nilai lebih 20 dari pada nilai Putri, dan nilai putri kurang 40 untuk sama dengan Muiz
5.      Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
a.      Data Seketika
Adalah data statistik yang mencerminkan keadaan pada satu waktu saja (at a point of time).
Contoh : Data penduduk Kabupaten Karimun tahun 2000 (hanya satu tahun saja).
b.       Data Urutan Waktu
Ialah data statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu alokasi waktu ke waktu yang lain secara berurutan. Data urutan waktu sering juga dikenal dengan istilah historical data.
Contoh: data statistik tentang jumlah guru di “SD Karawaci” tahun ajaran 2002/2003 sampai dengan tahun 2006/2007.


DAFTAR RUJUKAN

1.      Aldila. 2016. Statistik, Statistika dan Macam – Macam Data, (Online). Diakses pada tanggal 28 Agustus 2019 dari laman https://www.slideshare.net/aldila_dila/statistikstatistika-dan-macammacam-data
2.      Unknown. 2015. Pengertian dan Contoh Data Nominal,Ordinal,Interval dan Rasio, (Online). Diakses pada tanggal 28 Agustus 2019 dari laman  http://rtmikki.blogspot.com/2015/02/pengertian-dan-contoh-data.html
3.      Csuryana. 2010. DATA DAN JENIS DATA PENELITIAN, (Online). Diakses pada tanggal 28 Agustus 2019 dari laman https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/
4.      Widiarno, Yohanes Setiyo. 2015. STATISTIKA DATA TUNGGAL, (Online). Diakses pada tanggal 01 September 2019 dari laman http://aksiomaid.com/Matematika/Ringkasan-Materi/0123010100000000/Statistika-Data-Tunggal/PENGERTIAN-STATISTIKA.
5.      Unknown. 2014. Statistik Pendidikan: DATA STATISTIK, (Online). Diakses pada tanggal 01 September 2019 dari laman  http://afniatiii.blogspot.com/2014/10/data-statistik.html
6.      Rahman, Usman. 2010. Penggolongan Data Statistik, (Online). Diakses pada tanggal 01 September 2019 dari laman http://usmanrahman.blogspot.com/2010/11/penggolongan-data-statistik.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Modul, Jobsheet, LKS, Bahan ajar dan Buku referensi

A.     Perbedaan Modul, Jobsheet, LKS, Bahan ajar dan Buku referensi 1.       Modul Modul adalah satuan program pembelajaran yang terkecil, yang dapat dipelajari oleh mahasiswa sendiri secara perseorangan (self instructional) setelah mahasiswa menyelesaikan satu satuan dalam modul, selanjutnya mahasiswa dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya. 2.       Jobsheet Job sheet adalah bahan ajar yang ditulis lepas (tanpa dijilid) untuk pembelajaran praktik di bengkel. Jobsheet hanya berisi satu kegiatan praktikum. Koleksi Job sheet untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester dapat dijilid menjadi kumpulan job sheet. Kegiatan praktik bengkel menggunakan banyak peralatan dan bahan yang beresiko, oleh sebab itu dalam job sheet perlu ditambah petunjuk K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Langkah-langkah kegiatan praktikum harus ditulis dengan jelas sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi yang akan...

Perkembangan Penerapan Pancasila dari Tiap Masa

1.       Era Soeharto . Menurut beberapa sumber yang saya baca, pada era ini Pancasila sudah mulai dikenalkan dalam dunia pendidikan. Soeharto juga mengusulkan kepada MPR tentang Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila. Akan tetapi pada saat era Soeharto ini, nilai - nilai Pancasila tidak diterapkan. Banyak terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, tidak ada hak berpendapat, dan sangat banyak terjadi pelanggaran HAM. 2.       Era BJ. Habibie.   Pada era BJ. Habibie resonansi Pancasila kurang bergema karena disibukkan dengan pembenahan masalah negara khusunya politik yang ditinggalkan era soeharto. akan tetapi nilai - nilai pancasila sudah mulai diterapkan, seperti kebebasan dalam berpendapat khususnya pers, dan juga pertama kalinya diadakan pemilu yang benar - benar umum dan bebas.  3.       Era Abdurrahman Wachid .  Pada masa Gus Dur ini kebebasan berpendapat benar - benar sangat d...